Pages

Lamaranmu Kutolak 15 Kali dan Kuterima 1 Kali

Written by Unknown on Sabtu, 13 Oktober 2012 at 21.11



Mereka, ................ dan .............. yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, perkenalan melalui kegiatan BOMB itupun dilanjutkannya menuju proses khitbah ke rumah sang akhwat berada. Sang ikhwan, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang akhwat.Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang akhwat, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya.
Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang ................ muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’ sang ................., dari sisinya.
Camer: “Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?”
Cowok: “Iya, Pak,”
Camer: “Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? ”
Cowok: “Ya Pak, sangat mengenalnya, ” (dengan percaya diri)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!”
Cowok: “Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Itu serasa ‘membeli kucing dalam karung’ kan, aku tak mau, kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?” (balasnya dengan nada yang keras).
Ini situasi yang sulit. ................. mencoba membantu sang lelaki muda.
Cewek: “Ayah.. dia dulu aktivis lho.” (dengan berbisik kepada ayahnya)
Camer: “Kamu dulu aktivis ya?”
Cowok: “Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi cicak buaya, dan skandal century di kampus,” (dengan percaya diri)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?”
Cowok: “Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?”
Cewek: “Ayah, dia pinter lho.” (berbisik kepada ayahnya lagi)
Camer: “Kamu lulusan mana?”
Cowok: “Saya lulusan Sastra UNEJ Pak. UNEJ itu salah satu kampus terbaik di Indonesia lho Pak.”(dengan percaya diri)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?”(dengan nada yang tinggi)
Cowok: “Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IP nya juga cuma dua koma Pak.”
Camer: “Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?”(dengan nada menghina)
Cewek: “Ayah dia sudah bekerja lho..”(berbisik lagi)
Camer: “Jadi kamu sudah bekerja?”
Cowok: “Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera jualan produk saya Pak.”(percaya diri lagi)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu.”
Cowok : “Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak terlalu laku.”
Camer: “Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu, kalau kerja saja nggak becus begitu?”
Cewek:  “Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya.”(berbisik lagi)
Camer: “Rencananya maharmu apa?”
Cowok: “Seperangkat alat shalat Pak.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf.”
Cowok: “Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak.”(mencoba meyakinkan)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku.”
Cewek: “Dia jago IT lho Yah..”(berbisik lagi)
Camer: “Kamu bisa apa itu, internet?”
Cowok: “Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata.”
Cowok: “Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.”
Cewek: “Tapi Ayah…”(berbisik lagi)
Camer: “Kamu kesini tadi naik apa?”
Cowok: “Mobil Pak.”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya Riya’. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.”
Cowok: “Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir”
Camer: “Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?”
Cewek: “Ayah..”(dengan nada memelas)
Camer: “Kamu merasa ganteng ya?”
Cowok: “Nggak Pak. Biasa saja kok”(percaya diri)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini.”
Cowok: “Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak.”(percaya diri)
Camer: “Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!”(menghina)
Cewek: “Ayah.. tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?”(nada memelas dan mata berkaca-kaca)
Sang ayah menatap wajah sang anak, dan berganti menatap .......... yang sudah menyerah pasrah.
Camer: “Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur’an dan Hadits?”
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Cowok: “Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja. Hadits-pun cuma dari Arba’in yang terpendek pula.”(dengan nada menyerah)
Camer: “Lamaranmu kuterima anak muda. Itu cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih dalam tahap tahsin.”(dengan tersenyum)
Mata sang muda ikut berkaca-kaca. Dia lalu mencium tangan sang Camer tersebut sampai 10 kali.
Dan akhirnya mereka pun menikah. Mereka hidup bahagia sampai akhir hayat mereka berdua.
SELESAI......!!!!!!

0 Responses to "Lamaranmu Kutolak 15 Kali dan Kuterima 1 Kali"

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.